Pada artikel saya kali ini, sesuai dengan janji saya pada postingan sebelumya (baca "Antara filsafat, science, dan mistis.....sebuah korelasi !!!") , saya akan mencoba menjelaskan secara ilmiah tentang fenomena seseorang yang katanya diculik oleh setan, kolong wewe, gondoruwo atau apapun itu namanya, yang penting dalam hal ini adalah mahluk halus. Dalam kasus yang telah dialami oleh saudara saya, bagaimana mungkin dia bisa hilang selama kurang lebih 3 bulan padahal menurut penuturanya dia hanya diajak jalan-jalan selama 3 jam saya ??? bukankah hal ini tidaklah masuk akal ??? bagaimana menjelaskan hal ini ???
Sebuah keniscayaan
Baiklah disini saya akan mencoba menjelaskan kejadian tersebut dengan menggunakan pendekatan yang paling masuk akal, sesuai dengan logika ilmiah (science), tetapi tetap bisa selaras dengan teologi (karena saya muslim, saya menggunakan kitab suci Al Quran). Pertama, saya memang meyakini bahwa sodara saya tersebut (sebut saja si “bejo”) memang telah diculik oleh mahluk halus, dalam hal ini jin. Kenapa jin, karena di dalam Al Quran, Allah swt memang telah menciptakan 3 mahluk di jagad raya ini, yaitu malaikat (terbuat dari cahaya), jin (terbuat dari api) dan manusia (terbuat dari tanah). Seperti yang telah termaktub dalam ayat dan hadist dibawah ini :
"Dia (Allah) menciptakan jin dari nyala api." [Q.S. al-Rahman: 15]
"Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." [Q.S. al-Hijr: 27].
"Iblis menjawab "Saya lebih baik dari padanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah." [Q.S. al-A'raaf: 12].
juga sebuah hadist :
"Malaikat diciptakan dari nur, jin diciptakan dari nyala api dan Adam diciptakan dari sesuatu yang disifatkan Allah kepadamu (dalam kitab-Nya, yakni dari adonantanah)." [H.R. Muslim].
Kenapa materi-materi pembentuk ketiga mahluk Allah itu sangat penting saya tekankan disini, karena nantinya materi-materi pembentuk itulah yang akan saya jadikan pedoman dan landasan berpikir secara ilmiah. Baiklah, tadi sampai pada kenapa saya mengira bejo diculik oleh jin, karena selain menurut Al Quran bahwa eksistensi jin itu memang ada, dalam kedua buku yang pernah saya baca pun (buku Berdialog dengan Jin muslim karya Muhammad Isa dawud dan buku Yang Tersembunyi : Jin, Iblis, Setan, dan Malaikat dalam Al-Qur'an - As-Sunnah karya M. Quraish Shihab) menjelaskan bahwa sesungguhnya jin itu tidak bisa dilihat oleh manusia jika dia berada pada bentuk sesungguhnya, artinya dalam wujud asli dia sebagai “jin”. Dia hanya bisa berinteraksi dan bisa dilihat oleh manusia ketika dia mengambil wujud lain, dalam hal ini bisa hewan (ular atau anjing), manusia, sampai bentuk-bentuk seram macam kuntilanak, kolong wewe, pocong ataupun gondoruwo. Dalam kasus bejo, ternyata dia bisa berinteraksi dan melihat wujud “sang orang yang baru saja dikenalnya” tersebut, oleh karena itu saya berkeyakinan dia telah diajak oleh sejenis jin yang telah mengambil wujud dan bentuk sebagai manusia, dalam kasus bejo ini, dia mengambil bentuk sabagai seorang manusia laki-laki. Lalu penjelasan kedua mengenai perbedaan waktu yang terjadi.Pada saat bejo diajak jalan-jalan oleh orang (jin) tersebut dia hanya merasa bahwa waktu yang dia lewati hanya beberapa jam saja, karena dia hanya diajak berkeliling di pasar malam dan makan diwarung, taruhlah 2-3 jam saja, setelah itu dia diantar pulang. Tapi yang terjadi berbeda dengan apa yang dialami dan dikatakan oleh penduduk desanya. Oleh orang-orang dia diklaim telah menghilang selama 3 bulan. Wah...apakah seluruh penduduk desanya tiba-tiba berubah menjadi gila, atau jangan-jangan dia sendiri yang mulai amnesia hehe.....tidak kok, keduanya tidak benar, lantas bagaimana ini bisa terjadi ???? adakah penjelasan yang bisa diterima oleh akal ???? Oke....begini, untuk masalah ini saya menggunakan teori relativitas waktu milik Albert Einstein. Ingat persamaan E=mc2 ??? Pernah tau kan ??? atau setidakanya pernah mendengar lah (kalo sampai gak tau kebangetan, wong pas smp ama sma pernah diajarkan kok oleh guru fisika kita). Pada intinya teori relativitas mengatakan bahwa “dua pengamat yang bergerak relatif terhadap masing-masing akan mendapatkan waktu dan interval ruang yang berbeda untuk kejadian yang sama, namun isi hukum fisika akan terlihat sama oleh keduanya”. Lebih simpelnya begini, teori ini menjelaskan bahwa ruang dan waktu ternyatadapat memanjang dan memendek, tergantung dari kecepatan si benda yang bergerak. (jika masih bingung nanti saya memang berencana untuk menulis artikel khusus yang membahas tentang “Ruang – Waktu” ini). Dengan menggunakan teori relativitas tersebut ternyata mulai ditemukan titik terang untuk menjelaskan perbedaan waktu antara si bejo (yang hanya 2-3 jam) dengan waktu penduduk desanya (sekitar 3 bulan). Untuk menguraikanya saya kembali dulu pada ayat dan hadist Al Quran diatas (ingat mengapa saya menekankan bahwa materi penyusun 3 mahluk Allah swt sangatlah penting dan mutlak disini) yang mengatakan bahwa malaikat terbuat dari cahaya, jin dari api dan manusia dari tanah. Sekarang mari sedikit bermetafisika sekaligus berfisika. Dari Al Quran diketahui bahwa jin terbuat dari api sedang manusia dari tanah. Kedua mahluk ini terdiri dari materi yang berbeda, yaitu api dan tanah. Dalam ilmu alam, tanah merupakan unsur yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah bersifat berat dan statis. Berbeda dengan api, Api adalah zat panas yang ditimbulkan dari benda yang terbakar, berasal dari proses oksidasi sehingga berupa energi berintensitas yang bervariasi dan memiliki bentuk cahaya (dengan panjang gelombang juga di luar spektrum visual sehingga dapat tidak terlihat oleh mata manusia) dan panas yang juga dapat menimbulkan asap. Inilah juga salah satu alasan mengapa jin tidak bisa ditangkap oleh indara penglihatan kita alias mata, karena memang panjang gelombangnya di luar spektrum visual mata manusia (ilmiah kan temen-temen). Lalu tentang perbedaan waktu tadi begini penjelasanya, menurut teori relativitas bahwa ruang dan waktu dapat memanjang dan memendek sendiri sesuai kecepatan benda. Jin yang memang terbuat dari api jelas berbeda kecepatan geraknya dengan manusia (yang terbuat dari tanah). Sebelum lebih jauh ada baiknya juga saya jelaskan bahwa benda paling cepat di jagat raya semesta ini adalah cahaya, yaitu Kecepatan cahaya dalam sebuah vakum adalah 299.792.458 meter per detik (m/s) atau 1.079.252.848,8 kilometer per jam (km/h) atau 186.282.4 mil per detik (mil/s) atau 670.616.629,38 mil per jam (mil/h) atau untuk lebih memudahkan biasanya dibulatkan menjadi 300ribu km/detik. Pengandaian kecepatan cahaya begini, andai kamu naik pesawat dengan kecepatan cahaya maka dalam hanya waktu 1 detik kamu dapat mengelilingi bumi sebanyak 8 kali (busyet.....cepet banget kan!). Karena menjadi yang tercepat di jagat raya maka cahaya dibuat sebagai tolak ukur untuk ruang dan waktu. Kembali ke masalah jin tadi, karena terbuat dari api maka secara alamiah dia memancarkan gelombang, dengan kecepatan gelombang inilah dia bergerak. Jelas gelombang lebih cepat dari manusia (yang terkungkung dalam materi fisiknya berupa tanah). Perbedaan ini begitu mencolok. Walaupun tidak secepat cahaya tapi gelombang juga sangat cepat, untuk lebih mudahnya begini, anda pasti punya ponsel atau radio, nah kedua alat tersebut dapat berfungsi karena menangkap gelombang-gelombang yang dipancarkan dari satelit atau alat pemancar gelombang. Coba anda bayangkan berapa waktu yang dibutuhkan gelombang-gelombang itu pada saat pertama dipancarkan oleh alat pemancar untuk sampai ke radio atau ponsel anda. Sangat cepat bukan (Oleh karenanya percuma saja saat bertemu hantu anda lari sekencang-kencangnya atau naik motor sekalipun, pasti dengan sekejap hantu itu dapat mengejar anda hehe). Juga pengandaian lain, jika ada api besar atau kebakaran, walaupun kita ada di balik tembok tapi hawa panas masih bisa kita rasakan. Ini karena gelombang dapat juga menembus benda-benda tertentu, seperti tembok (makanya jangan heran kalo hantu dapat dengan bebas keluar masuk ruangan menembus tembok rumah kita hehe). Kondisi berbeda dialami oleh manusia. Karena materi pembentuknya dari unsur tanah maka kecepatan manusia pun sangat terbatas. Dimana sangat dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Manusia tercepat di bumi saat ini pun, Usain Bolt (pelari asal Jamaika) hanya mampu bergerak secepat 9,58 detik untuk melalap lintasan 100m. Perbedaan kecepatan bergerak inilah yang menyebabkan terjadinya perbedaan waktu pula jika kita memakai teori relativitas. Luar biasanya, relativitas waktu ini juga sebenarrnya telah dijelaskan di dalam Al Quran. Coba kita simak ayat-ayat berikut :
"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 22:47)
"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 32:5)
"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (Al Qur'an, 70:4)
"Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab: 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui'." (Al Qur'an, 23:122-114)
Setelah mengetahui bahwa waktu itu ternyata bersifat relatif, masuk akal jika waktu yang dialami oleh bejo (yang diajak jalan-jalan oleh jin tersebut) berbeda dengan waktu yang dialami oleh orang-orang di desanya. Waktu yang hanya 3 jam bagi bejo, ternyata 3 bulan bagi warga desanya. Tapi....bukanya bejo secara fisik sama dengan warga desanya (mahluk yang terbuat dari tanah), bagaimana bisa terjadi relativitas waktu??? iya kalo jin yang mengajaknya, dia memang bergerak mendekati kecepatan cahaya sehingga toeri relativitas waktu berlaku, nah bagi bejo, kan tetap manusia biasa. Tenang kawan, begini penjelasanya.......
Sebuah dimensi
Apakan kawan sudah pernah mendengar tentang dimensi ??? bahwa kita adalah mahluk dari dimensi 3 ??? jika belum paham tentang dimensi saya akan menjelaskanya secara singkat saja. Tahukan kawan bahwa sebenarnya di semesta ini ada beberapa tingkat dimensi. Walaupun ada bayak perbedaan pendapat di kalangan ilmuwan tentang banyaknya dimensi di semesta, tetapi yang pasti dimensi itu ada. Tentang dimensi ini saya sepakat dengan karya Agus Mustofa dalam 2 buku beliau (“Terpesona di Sidratul Muntaha” dan “Ternyata Akhirat Tidak Kekal”). Baiklah, pengertian dimensi secara umum adalah parameter atau pengukuran yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sifat-sifat suatu objek—yaitu panjang, lebar, dan tinggi atau ukuran dan bentuk. Dimensi yang dimaksud disini adalah dimensi yang terikat ruan dan waktu. Contoh sederhananya begini, sebuah titik (.) adalah contoh mahluk dari dimensi 1 (1D) karena tidak memiliki panjang, lebar dan tinggi, hanya sebentuk titik saja. Lalu sebuah garis merupakan mahluk dari dimensi 2 (2D) karena hanya memiliki panjang dan lebar, seperti saat kita melihat televisi. Gambar yang ada di dalam televisi itu adalah 2D. Lalu dunia yang kita tempati saat ini, adalah dimensi 3 (3D) karena didalamnya ada panjang, lebar dan tinggi. Untuk dimensi ke 4 dan selajutnya, sampai detik ini pun para ilmuwan siapapun dia tidak bisa menjelaskan bagaimana bentuknya, karena tidak hanya mempunyai tinggi, panjang, dan lebar ,tetapi lebih kompleks dari dunia kita ini yang berada di dimensi 3. Dimensi ke 4 dan dimensi-dimensi selanjutnya bukanlah khayalan atau imaginer semata, itu semua ada, cuma secara science memang rumit. Bahkan ilmuwan tersohor kelas wahid yang paling top saat ini pun yaitu stephen hawking mengatakan jalan masuk ke dimensi 4 itu ada, tetapi ukuranya terlalu kecil untuk dideteksi keberadaanya (mengenai hal ini dijelaskan lebih rinci dalam buku A brief history of time - stephen hawking). Menurut Agus Mustofa, Jin adalah mahluk yang tinggal di dimensi 4. Dia bisa melihat dan mengunjungi dunia manusia (dimensi 3) tapi sebaliknya bagi manusia. Ini dikarenakan dalam teori dimensi berlaku asas dimana dimensi yang lebih tinggi bisa melihat dimensi yang lebih rendah, karena dimensi yang lebih rendah itu merupakan bagian dimensi diatasnya. Simpelnya, kita yang ada di dimensi 3 bisa melihat wilayah dimensi di bawah kita, yaitu wilayah dimensi 2 dan dimensi 1. (jika masih bingung nanti saya jelaskan dalam artikel saya khusus membahas tentang dimensi ini, karena terus terang, membicarakan dimensi cukup rumit).
Setelah mengerti sedikit konsep dimensi (semoga kawan paham hehe) kita kembali lagi ke bejo. Kenapa walaupun secara eksistensi fisik bejo tetap manusia (sama dengan penduduk desanya), tapi diantara keduanya tetap terjadi relativitas waktu (3 jam bagi bejo, tapi teryata 3 bulan buat warga desa)??? Begini kawan....jin yang dikenal bejo tadi sebenarnya membawanya ke “dunia” nya (dunia jin) yang ada di dimensi 4. Dunia jin (dimensi 4) sejatinya ada di dunia (bumi) ini juga, yaitu ada di sini. Tetapi ruang dan waktunya berbeda. Pada saat bejo diajak masuk ke dalam alam jin (dimensi 4) dia tidak terikat lagi ruang waktu dunia kita (dimensi 3), karenanya dia tidak dikenai hukum fisika seperti yang berlaku dibumi. Dia dikenai hukum ruang waktu di dunia jin (dimensi 4). Bila kita gunakan teori relivitas maka di dunia jin (dimensi 4) waktu akan berjalan melambat bila dibandingkan dengan dunia manusia di bumi (dimensi 3), loh kok bisa ??? itu dikarenakan kecepatan bergerak mahluk dimensi 4 yaitu jin sangat cepat jauh melebihi kecepatan manusia, akibatnya interval ruang dan waktu yang dihasilkan pun berbeda dengan manusia, walaupun katakanlah pada waktu yang bersamaan. Simpelnya begini, waktu 1 detik bagi kita, itu berbeda dengan 1 detik bagi jin, juga 1 jam, atau 1 hari. Bagi jin, waktu yang ada di bumi (dimensi 3) terasa sangat cepat, begitu sebaliknya jika kita memasuki dunia jin maka waktu akan melambat, artinya 1 jam di dunia jin itu mungkin sudah berhari-hari jika di dunia kita. masih bingung kawan??? Begini deh.....andai saya dan kamu memakai jam tangan yang sama, terus di setting waktunya sama persis, lalu saya jalan-jalan ke dunia jin (dimensi 4), katakanlah jam 6 pagi saya berangkat, terus jam 7 pagi saya pulang (hanya 1 jam) maka ketika saya kembali ke dunia dimensi 3, mungkin sudah 1 minggu saya pergi, padahal ketika saya melihat jam tangan, jam tangan saya tepat menunjukkan jam 7 pagi (hanya 1 jam), dan ketika melihat jam tangan kamu, jelas jam tanganmu sudah berbeda, tidak sama lagi waktunya dengan jam saya, padahal tadi sebelum berangkat, jam tangan saya dan kamu disetting sama persis,ini bukan faktor karena jam tangan saya rusak, tapi karena berlakunya teori relativitas tadi. (Wah...kok seperti menghayal bin ngawur nih hehe). Kok bisa begitu ??? ingat diawal ketika saya membahas tentang kecepatan cahaya, kenapa kecepatan cahaya sangatlah penting, Karena kecepatan cahayalah yang digunakan untuk mengukur waktu secara relatif di semesta ini, baik itu memanjang atau memendeknya waktu, jadi buka jam dinding atau jam tangan Rolex sekalipun hehe. Faktor itulah yang menyebabkan perbedaan waktu antara bejo dan warga desanya. Jadi ketika dia diajak jalan-jalan ke pasar malam oleh orang yang dikenal saat pulang nonton wayang tengah malam, sejatinya dia diajak jalan-jalan masuk ke dunia orang tersebut, yaitu dunia jin. Sebetulnya dunia jin pun mirip dengan dunia manusia, ada makanan, hiburan, rumah, kerajaan, anak-anak kecil, dan lain sebagainya, tapi kita tidak bisa melihatnya karena selain keterbatasan panca indra, dunia mereka pun berada di dimensi berbeda. Tapi hal ini tidak berlaku bagi bangsa jin, mereka setiap saat bisa melihat kita yang berada di dimensi 3 (ingat teori dimensi). Bejo kembali dalam relativitas waktu normalnya ketika dia diantar pulang oleh jin tersebut. Dia kembali terikat oleh hukum-hukum alam fisika bumi begitu dia kembali berada di dimensi 3, yang notabene sama dengan relativitas waktu penduduk desanya.
Dari penjelasan tersebut, ternyata salah satu fenomena gaib, yang oleh sebagian orang kadang dikatakan sebagai tahayul, non sense, atau sekedar cerita pengantar tidur dapatlah dijelaskan secara rasional. Saya selalu percaya bahwa sesuatu yang gaib itu memang ada, bahkan dalam filsafat pun yang merupakan sumber dari semua ilmu pengetahuan mengakuinya lewat metafisika. Dengan segala kerendahan hati saya maklumi jika ada yang mungkin tidak sependapat mengenai fenomena penculikan jin ini. Saya pun juga tidak akan berhenti untuk terus banyak belajar. Salah satunya mungkin dari kritikan teman-teman sekalian. Terima kasih dan wassalam............ Sapere aude !!!
12 komentar:
Luar biasa...
saya setuju dengan penjelasan saudara.
:)
tidak semua yg tidak terlihat itu tidak ilmiah.
:)
di kampung saya juga ada yang diculik jin, malah udah 3 thn belum pulang juga.
hehehe ya ya ya secara ilmiah setuja, tpi kebenaran mutlaknya tetap Allah Yang tahu,,,,, kikikik kikikikik,
tak usah takut dengan jin
teori nya keren,, bnr juga ya klo dipikir
sy msh bingung, kalo jin bergerak lbh cepat, seharusnya, 3 bulan di dunia manusia, sama dg 3 tahun di dunia jin
terimakasih, sangat membantu. artikel ini membuktikan bahwa hal mistis bisa dijelaskan secara ilmiah.
terimakasih, sangat membantu. artikel ini membuktikan bahwa hal mistis bisa dijelaskan secara ilmiah.
Wah bagus banget artikelnya, makasih
wowww keren teori yg dikemukakan.....bisa diterima dg akal
Hehe seru bacanya, ane jg hampir sependapat.
Ada pertanyaan neh, jika bayi berusia 1 minggu, di culik ke alam jin selama 300jam ( asumsi waktu, samain aja sama juragan bejo, yaitu 3 jam = 3 bulan.)
Maka, jam tubuh bayi di alam jin akan merubah fisiknya menjadi bayi usia 12,5 hari, ( bisa ngira2 lah usia bayi 1 bulan kurang kaya gimana fisiknya) nahh kemudian tiba2 di pulangkan ke alam manusia, maka, secara asumsi waktu manusia, bayi itu hilang selama 300bulan atau 25 tahun.. woww.
Pertanyaan nya apakah, fisik bayi itu tiba2 jadi org dewasa Krn langsung ikut hukum fisika alam manusia,atau tetap berumur 12 hari??? Sharing yaaa
Tpi cerita tmn sya seminggu di alam jin 2jam didunia
Berbeda dngn waktu diceritain di sini
Posting Komentar